Internasional Timur Tengah
Bom Terus Berjatuhan Walau Faksi Pejuang Palestina Ikut Operasi Bersama Tentara Assad
TRENDNEWS.co.id - Sebanyak empat belas faksi di Palestina mengatakan pada hari kamis(9/4) bahwa mereka akan ikut serta kedalam operasi militer yang dilakukan oleh pemerintah Suriah untuk mengusir kelompok ISIS yang mulai menyerang Kamp pengungsi di Yarmuk minggu lalu.
Perwakilan Palestine Liberation Organisation (PLO), Ahmad Majdalani mengatakan "solusi keamanan yang disepakati dalam kerjasama dengan rezim Suriah dan akan memiliki prioritas menjaga keamanan warga,"
Pertempuran sengit antara Pejuang Palestina dan juga ISIS pecah pada 1 April di Yarmuk, dimana lebih dari 150.000 pengungsi Palestina tinggal sejak tahun 1950.
Sejak itu, pertempuran jalanan dan serangan udara telah menghancurkan banyak kamp, yang telah dikepung oleh pasukan loyalis Presiden Assad.
Pengumunan tentang penggabungan kekuatan antara milisi Palestina dan tentara rezim Suriah terjadi setelah adanya laporan bahwa rumah sakit yang hanya berfungsi di Kamp Yarmuk untuk pengungsi Palestina dibom pada rabu malam oleh pasukan loyalis Assad.
Rumah Sakit Palestina, yang dikelola oleh Bulan Sabit Merah Palestina merupakan rumah sakit yang terletak di pinggir ibukota Suriah, Damaskus.
Menurut aktivis Palestinian Network of Civil Society in Syria (SHAML) yang berada di Yarmuk bom Barel dijatuhkan ke rumah sakit pada rabu malam.
"Departemen darurat rusak parah, tapi kami masih belum tahu sejauh mana kerusakannya," kata Salim Salamah, kepala Liga Palestina untuk Hak Asasi Manusia.
Kantor berita Pemerintah Suriah (SANA), tidak memberitakan mengenai pengebomam yang dilakukan oleh tentaranya.
Assad pada hari rabu menawarkan diri untuk membantu warga Palestina yang berada di dalam Kamp untuk mengusir ISIS, yang pekan lalu dikatakan telah menguasai hampir 90 pesren wilayah tersebut.
namun, meskipun bentrokan sengit antara milisi Palestina dan ISIS telah surut, laporan mengenai serangan udara di Kamp oleh Pasukan Assad terus berlanjut.
Pasukan rezim Suriah telah menjatuhkan lebih dari 30 bom barel di kamp sejak 4 April, menurut Karim Shahin, seorang penulis untuk UK Daily dan The Guardian yang berbasis di Libanon.
Bom Barel adalah senjata murah yang terbuat dari tong yang penuh dengan bahan peledak berkekuatan tinggi dan dijatuhkan dari helikopter atau pesawat. Senjata ini ilegal berasarkan hukum internasional karena akurasinya yang buruk dan kemampuannya untuk melukai dan membunuhh tanpa pandang bulu.
Setidaknya 18 warga sipil telah tewas dalam kamp sejak pertempuran dengan ISIS dimulai pekan lalu. para korban tewas akibat tembakan dari sniper dan juga serangan udara.
(MEE)
Ikuti topik berita ini ISIS