Internasional
Caplok tanah palestina, Netanyahu siapkan 45 juta dollar untuk datangkan Yahudi Eropa ke Israel
Trendnews.co.id - Jerussalem - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari minggu bahwa pemerintahanya sedang berusaha maksimal untuk "migrasi massal" orang yahudi dari eropa ke Israel.
Keinginan Netanyahu ini juga buntut dari pembunuhan tokoh spritual yahudi di Paris beberapa waktu lalu.
"Yahudi telah dibunuh lagi di tanah Eropa hanya karena mereka adalah orang-orang Yahudi," Kata Netanyahu minggu (15/02) di Yerussalem. "Tentu orang-orang Yahudi layak mendapatkan perlindungan di setiap negara, tapi kita katakan kepada semua orang Yahudi di dunia, untuk saudara-saudara kita : Israel adalah rumah anda,", tambahnya.
Dikutip dari The New York Times, Pemerintah Israel menyediakan dana sebesar $45.000.000 untuk membawa masuk orang Yahudi dari Perancis, Belgia dan Ukraina ke Israel pada tahun 2015.
Pada tahun 2014, lebih dari 7000 orang Yahudi Perancis telah berimigrasi ke Israel, ini meningkat dua kali lipat dibanding tahun 2013.
Kejadian pada bulan januari lalu yang menewaskan 17 orang dan empat di antaranya adalah Yahudi telah menimbulkan ketakukan dikalangan keturunan Yahudi, karena Eropa punya sejarah kelam dengan Yahudi yang dikenal dengan Holocaust.
Akan tetapi kritik tajam disampaikan oleh Shlomo Avineri, seorang profesor ilmu politik Israel, dijelaskan bahwa panggilan Netanyahu sebagai "kesalahan intelektual dan moral" dan menudurunya mengambil sikap populis untuk tujuan pemilu.
Legitimasi Israel tidak bergantung pada anti-semitisme, "kata profesor Avineri, penulis buku baru-baru ini,: Herzl Visi, "biografi Theodor Herzl, pendiri Zionisme modern. "Ini bergantung pada hak orang-orang Yahudi untuk menentukan nasib sendiri di negara Yahudi."
Pada halaman facebook Netanyahu, dia memposting sebuah video "saya berdiri disini hari ini sebagai Perdana Menteri Israel, karena kakek saya menepati janjinya."
Jika migrasi ini berlangsung sesuai rencana Israel, akan dapat dipastikan bahwa konfrontasi Israel dan Palestina akan tetap menjadi topik hangat. Beberapa kali konfrontasi militer antara Israel dengan Sayap militer Hamas yang menguasai Gaza membuat Israel justru menanggung malu.