foto : ilustrasi

TRENDNEWS.co.id - Seorang pria mengaku sebagai asisten dokter di sebuah rumah sakit di Bogor, Ronald Ferdinan (41) ditangkap petugas Polsek Bogor Tengah, Selasa (3/2). Pria yang tidak memiliki pekerjaan tetap itu berhasil menipu 10 orang yang hendak menjual telepon selularnya via online.
Ronald ditangkap petugas Reskrim Polsek Bogor Tengah dan Satpam RS PMI usai menipu Asep Setyo Nugroho. Korban bermaksud menjual HP Sony Experia Ultra lewat situs belanja OLX.
"Pelaku berminat membeli HP tersebut, kemudian meminta korban bertemu di RS PMI. Saat barang diserahkan, pelaku masuk ke dalam RS PMI untuk mempelihatkan telepon selular itu ke saudaranya yang dokter. Namun, itu modus pelaku saja. Karena setelah itu, pelaku membawa kabur HP korban," ujar Kapolsek Bogor Tengah, Kompol Viktor Gatot HS di Mapolsek Bogor Tengah, dikutip dari laman tribunnews.com.
Viktor menjelaskan, dalam aksinya pelaku mencari mangsa dengan menghubungi nomor telepon di situs belanja online. Barang yang menjadi incaran pelaku adalah telepon selular.
Setelah harga disepakati, korban dan pelaku kemudian janjian untuk bertemu. Biasanya kata Kapolsek, lokasi janjian adalah di RS PMI dan parkiran Plaza Jambu Dua serta Bogor Trade Mall (BTM).
"Kalau di RS PMI, pelaku mengaku sebagai asisten dokter. Biasanya kalau barang sudah diserahkan, pelaku meminta korban untuk menunggu diluar karena HP akan diperlihatkan ke dokter yang diakui pelaku sebagai saudaranya," katanya.
Tapi, itu hanya modus pelaku dengan tujuan membawa kabur HP milik korban. Saat bertemu dengan korbannya, pelaku selalu menutup wajahnya dengan masker.

"Itu modusnya, dia kabur bawa HP.Kita tangkap dia dengan barang bukti HP Xperia Ultra dan masker," ujarnya.
Kepada petugas, Ferdinand mengaku sudah 10 kali melakukan aksinya. Semuanya dilakukan dengan cara menelepon penjual lewat situs online.
"Awalnya lihat iklan Berniaga dan OLX. Lewat telepon saya bilang berminat untuk membelinya. Kemudian janjian sama penjualnya," katanya di Polsek Bogor Tengah.
Untuk meyakinkan penjualnya, pelaku mengaku sebagai asisten dokter di RS PMI."Saya minta korban datang ke kantor saya dengan alasan tidak bisa keluar kantor. Waktu itu saya ngaku asisten dokter. Pas ketemu, saya minta penjualnya untuk nunggu sebentar tapi sebenarnya saya kabur," kata pria yang memiliki pekerjaan sebagai pengajar privat pelajaran Bahasa Inggris.
Selain mengaku sebagai asisten dokter, Ferdinand juga beberapa kali berpura-pura sebagai pemilik toko HP dan pejabat. "HP saya jual antara Rp 2-2,5 juta tergantung mereknya," kata pria yang wajahnya memar akibat dihakimi massa.

 

 

 

BACA JUGA


Top