TRENDNEWS.co.id, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tiba-tiba mendesak agar Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad dibawa ke Komite Etik. Samad dinilai melakukan pelanggaran kode etik karena agresif melobi PDIP untuk dijadikan calon Wakil Presiden mendampingi Joko Widodo (Jokowi).

Mengapa PDIP baru membeberkan dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Samad hari ini, atau sepuluh hari setelah KPK menetapkan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka?

Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, respon ini berawal dari munculnya sebuah blog yang membongkar aksi Abraham Samad menjelang pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada Mei lalu.

Saat pertamakali blog itu muncul, PDIP sebenarnya tak ingin memberikan komentar. Bahakan cenderung ingin menutupi agar isu ini tidak melebar ke mana-mana.

Namun sikap itu berubah setelah beberapa hari lalu Abraham Samad justru memberikan komentar dan membantah tulisan dalam blog tersebut.

Samad menyebut bahwa yang dituliskan dalam blog tersebut adalah fitnah. Pernyataan inilah yang kemudian memancing PDIP ikut berkomentar hari ini.

"Karena baru dikatakan itu fitnah baru beberapa hari lalu. Mula-mula kami sendiri mau menutupi, kami tidak mau mengungkapkan. Tapi ternyata handphone saya kan disadap, dan yang sadap ini mungkin ada yang pro dan kontra," kata Hasto saat menggelar konferensi pers di Rumah Cemara, jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/1/2015).

Berbeda dengan Samad, Hasto justru membenarkan semua isi blog tersebut. Dia menduga ada motif dendam politik dalam penetapan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka.

Hasto mengaku pernah bertemu dengan Ketua KPK Abraham Samad menjelang pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Nama Samad saat itu santer digadang menjadi calon Wakil Presiden mendamping Joko Widodo (Jokowi). Namun kemudian PDIP lebih memilih memasangkan Jokowi dengan Jusuf Kalla.

Nah, dalam pertemuan pada 19 Mei 2014 itu, Samad menyebut dia gagal menjadi Cawapres karena ada orang lain yang membisiki Jokowi.

"Maaf sebelumnya, saya sampaikan saat itu Abraham mengatakan, saya tahu karena saya sudah melakukan penyadapan. Yang menyebabkan kegagalan saya bapak Budi Gunawan," kata Hasto megutip Samad.

 

 

 

Sumber: detik.com

BACA JUGA


Top