foto : ilustrasi

Ini tentang sebuah kisah di Negeri dandelion. 

***** Dandelion

Bagiku mencintai mu bagaikan melihat birunya laut bertemu dengan langit. Tampak bersatu dari tepi pantai namun sejatinya tak pernah bisa bersatu. Tampak serasi namun amat sangat jauh berbeda. Begitulah cinta ku pada mu.

Pagi itu ku perhatikan matahari bersinar amat cerah. Membuat bulir-bulir embun memantulkan kilauan wajahmu. Bunga melati di sudut ruangan antara kelas kita sedang mekar mempesona. Semempesona wajah mu saat ku tak sengaja menatap ke luar jendela.

Rasanya menatap wajah mu membuat pagi terasa amat menakjubkan. Wajah yang teduh. Mata yang syahdu, dan senyum yang amat manis di mata ku.

Waktu itu kita berbeda kelas. Dan tak tau kenapa, saat aku menatap ke jendela kelas ku, selalu saja tanpa sengaja melihatmu. Sampai pada akhirnya, diri mu yang suka sekali berkunjung ke kelas ku saat jam istirahat datang, membuat ku semakin sempurna mengagumi mu.

Itu pagi yang indah untuk ku. pagi pertama saat aku merasakan rasa yang orang-orang sering katakan. Pagi di mana aku tau kalau ternyata jatuh cinta itu amat indah. Membuat hari-hari ku begitu menyenangkan.

Bahkan saat jam istirahat datang, saat semua teman-teman kita memilih makan di kantin untuk mengisi kekosongan perut sehabis menguras energi dengan pelajaran matematika yang rumit, aku bisa merasa kenyang hanya dengan melihat wajah mu dan senyum mu yang amat mempesona di mata ku.

Aku fikir jatuh cinta itu amat sangat ajaib. Bisa membuat perut lapar jadi kenyang. Membuat hari-hari membosankan jadi terasa menyenangkan. Membuat kesedihan tak pernah bisa berkunjung di hati. Dan yang paling parah, mampu membuat orang normal senyum-senyum sendiri.

Bagiku, cinta itu menakjubkan.

Rasanya ingin sekali menghentikan waktu. Aku ingin meraskan perasaan itu selamanya. Tak ingin lagi bersedih, tak ingin lagi marah, tak ingin lagi kecewa. Aku hanya ingin merasakan rasa itu selamanya. Aku fikir saat melihat mu dalam diam, Memperhatikan mu, mengamati mu, dan memandang betapa mempesonanya senyum mu sungguh saat itu adalah saat-saat terindah yang pernah ku rasakan.

Kau mengajarkan ku tentang bagaimana rasanya jantung ini berdegup kencang Bagaikan tsunami yang amat dahsyat. Bergelombang-gelombang menerpa hatiku.

Membuat wajahku bersemu merah. Membuat bibir ku senyum-senyum sendiri ketika mengenang masa-masa bercengkrama dengan mu. Kamu betul-betul sempurna mengajarkan ku tentang apa itu cinta.

Apalagi saat tau kau ternyata merasakan hal yang sama dengan ku. aku juga tak tau entah berawal dari mana, teman-teman ku selalu menjodoh-jodohkan kita. Meneriakkan nama kita berdua. Aku juga tak tau entah dari mana asalnya.

Sampai akhirnya, Waktu itu lonceng pulang berbunyi. Aku masih ingat. gerimis membasuh kota kita. Semilir angin membuat tubuhku sedikit menggigil kedinginan. Siang yang dingin. Siang pertama yang mengajarkan ku tentang betapa sakitnya cemburu.

Siang itu, Aku hendak pulang bersama sahabat ku. siang yang di penuhi gerimis. gerimis yang menghujam sampai ke hati. siang di mana ku lihat dirimu lah yang pulang dengan sahabat ku. Dan yang paling menyakitkan adalah melihat mu sepayung berdua dengan nya. Dengan sahabat terbaik ku.

Mungkin kamu tak menyadari nya. tapi saat itu aku berdiri di belakang mu. Aku melihat dengan jelas dirimu sepayung berdua dengan sahabat terbaik ku. saat itu rasanya gerimis dan angin membuat tubuh ku kaku.

Membuat jaket yang ku gunakan tak mampu melindungi ku dari dingin nya angin yang menerpa hatiku. Rasanya gerimis itu menusuk-nusuk jantungku. seakan di iris-iris sambil di taburi sambal lado ijau yang amat pedas. Sakit sekali. Amat sakit malah.

Membuat aku tak ingin jatuh cinta lagi. Membuat aku tau kalau ternyata cemburu itu memang sakit. Tapi hal ini juga mampu membuat perut ku yang lapar sehabis belajar mendadak kenyang. Ternyata tak hanya cinta yang mampu membuat perut lapar jadi kenyang. Cemburu pun begitu.

Kamu sempurna mengajarkan ku tentang cinta. Dan kamu juga yang mengajarkan ku bagaimana rasanya cemburu sekaligus. Dua rasa yang sangat amat berbeda, berhasil kau ajarkan pada ku dalam waktu yang hampir sama. Cinta dan cemburu berhasil membuat ku mengetahui tentang suatu hal.

Suatu hal berharga yang akan sangat bermanfaat untuk hidup ku kelak. Sesakit apapun cemburu itu, seindah apapun cinta itu, aku benar-benar berterima kasih pada mu yang telah mengajarkan ku keduanya.

Mencintai mu merupakan suatu hal terindah dalam hidup ku. aku tau rasa ini memang tak akan pernah terlupakan oleh ku. namun,,, rasa ini bisa hilang seiring berjalan nya waktu. Aku tau pemahaman lah yang membuat ku berdamai dengan waktu.

Berdamai dengan segala keindahan yang kau tunjukkan pada ku sekaligus berdamai dengan sakit nya sayatan cemburu yang kau goreskan di hatiku. Pemahaman yang sungguh indah.

Bahwa cinta tak harus memiliki. Bahwa apa yang kita ingin kan tak harus kita dapatkan. Karena kata allah “boleh jadi sesuatu itu baik menurut mu tapi belum tentu baik menurut allah. Dan boleh jadi sesuatu itu buruk menurut mu tapi baik menurut allah.”

Maka aku tak pernah menyesal karena telah jatuh cinta pada mu. aku juga tak pernah berkata “kamu jahat, sakitnya tuh di sini.” Sambil nunjuk jempol kaki saat kau ajarkan aku bagaimana dahsyat nya rasa cemburu itu.

Karena bagiku mengikhlaskan mu dengan sahabat ku adalah jalan terbaik yang pernah ku pilih. Jalan dimana aku tau betapa menakjubkan ikhlas itu. Dia mampu membuat ku berdamai dengan hatiku. Berdamai dengan rasa sakit yang begitu perih menghujam jantungku.

Pengalaman ini sangat bermanfaat untuk ku. Pengalaman yang akan membuat ku semakin dewasa. Pengalaman yang akan mengantarkan ku pada suatu pamahaman yang amat menakjubkan.

Aku tau allah mengizinkan semua pengalaman itu terjadi padaku agar aku tidak jatuh cinta dan cemburu pada orang yang salah. Aku tau sang maha pemilik jagad raya ini mencintai ku dan ingin mengajarkan pada ku untuk hati-hati menjatuhkan hati ku pada sosok yang bernama laki-laki.

Terima kasih telah mengajarkan ku ,,,,,^_^

 

***** Sakura ( Sahabat dandelion)

Aku selalu tersenyum, tersenyum ketika membaca tiap kalimat yang kau torehkan, pikiranku memflashback kejadian dimasa lalu, masa-masa kita masih putih abu-abu. Senyumku merekah hati ku bahagia membaca rahasiamu dilembaran kertas putih, dulu aku mendengar dan sekarang aku merasakan bagaimana perasaan mu saat itu, melalui jemarimu kau rangkai tiap kata menjadi ungkapan hati.

Gerimis itu telah membuat cerita tentang kita, dua hati yang sedang dilanda cinta dan dibakar cemburu, dengan gerimis aku bahagia karena cinta dan dengan gerimis juga engkau terluka karna cemburu. Dua rasa yang berbeda diwaktu yang sama dan diberikan juga oleh orang yang sama. Unik bukan???

Saat itu kau mendoakanku, agar dia menjadi yang terbaik untuk ku dan aku tak berdoa agar dia menjadi terbaik untukku ataupun untukmu. Karena kita sama-sama tau bahwa pemilik hati aku dan kau bukanlah orang seperti dia.

Kisahmu menakjubkan, betapa engkau bahagia karena cinta sekaligus sakit karna cinta, perasaan yang sama dengan dua rasa berbeda. Alhasil engkau mendapatkan hadiah terindah, keikhlasan. Aku bahagia menjadi bagian dari kisahmu bukan karna sakit yang sengaja ku torehkan, tapi karna kisah ini dan gerimis disiang hari itu menghantarkan kita menjadi saudara dalam rahim iman, persaudaraan kita semakin kokoh. Engkau tak marah apalagi benci padaku, bahkan engkau selalu percaya pada apa yang aku katakan, begitulah engkau saudaraku sekaligus sahabat terbaik ku. Engkau unik dengan kepolosan sikapmu.

Aku tak pernah mendapati engkau marah pada ku sekalipun aku sering mengejek masakanmu yang tak enak dan cara memotong sayurmu yang tak kusukai, apalagi kerjamu yang selalu membuat aku geram, dan jawabanmu selalu enteng ketika masalah urgen kutanyakan. Itulah engkau dengan cirikhasmu. Aku mahfum namun terkadang sisi manusiawi ku menuntut engkau menjadi sempurna sebagai saudaraku, padahal aku tau tak ada tuntutan kesempurnaan pada saudara, maafkan aku saudara terbaikku, jika abu bakar selalu meyertai kekasihnya rasullullah, dan harun selalu mendampingi musa, maka cukuplah bagiku engkau menjadi saudaraku dengan menerima segala kekuranganku.

 

***** chenchen

,,,,,,,,,!!!!!!!!?????

Bersambung,,,,

 

 

 

BACA JUGA


Top