TRENDNEWS.co.id, Selat Karimata - ‎Di hari ke-29 proses evakuasi korban dan badan pesawat QZ8501, seluruh kekuatan di Selat Karimata ditarik mundur. Panglima Armada RI Kawasan Barat yang juga selaku Dansatgas SAR TNI Laksda Widodo menyampaikan permohonan maaf.

"Selaku Dansatgas SAR TNI, kami menyampaikan kepada keluarga korban, mohon maaf sedalam-dalamnya," ujar Widodo kepada wartawan di KRI Banda Aceh, Selasa (27/1/2015).

Widodo mengatakan bahwa pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin mengevakuasi jenazah dan badan pesawat. Hasil ini juga telah dilaporkannya kepada Panglima TNI Jenderal Moeldoko.

"Memang hitung-hitungannya dari 162 baru ketemu 70 jenazah. Ini adalah upaya maksimal kami. Dua hari terakhir sudah menyelam sisi-sisi yang belum tercover, ternyata nihil," ulasnya. ‎

Widodo menjelaskan Panglima TNI Jenderal Moeldoko memerintahkannya untuk melakukan konsolidasi. ‎"Panglima TNI perintahkan konsolidasi, kalau ada perintah ke sini lagi, kami siap,"‎ kata Widodo.

Seluruh KRI dan kapal ditarik mundur dari Selat Karimata. Selain KRI Banda Aceh, ada juga KRI ‎Yos Soedarso, KN Pacitan, dan Kapal Crest Onyx. KRI Banda Aceh akan bertolak menuju Jakarta sekitar pukul 14.00 WIB. Sedangkan kapal lain akan kembali ke pangkalan masing-masing.
 

 

 

 

sumber: detik.com

BACA JUGA


Top