Menteri ESDM Sudirman Said. (kanalsatu)

TRENDNEWS.co.id - Rabu (31/12/14) besok, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said akan mengumumkan kebijakan baru terkait Bahan Bakar Minyak (BBM). Dipastikan, kebijakan tersebut akan menyesuaikan dengan perkembangan harga minyak dunia. Termasuk kemungkinan adanya penyesuaian kembali harga BBM bersubsidi maupun penerapan skema subsidi tetap dalam APBN-Perubahan 2015.

"Tadi kita sudah rapat dengan menteri keuangan dan Menteri ESDM, tetapi harus dilaporkan dulu kepada Presiden. Mudah-mudahan kebijakannya bisa diumumkan besok pagi," kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil di Jakarta, Selasa (30/12/14).

"Prinsipnya sesuai dengan perkembangan harga minyak dunia. Tentu ada juga penyesuaian supaya pemerintah `fair` terhadap masyarakat, tapi penyesuaiannya tentu banyak faktor yang dihitung. Sebab kalau harga naik, kita juga meminta masyarakat berkorban lebih banyak," imbuh Sofyan.

Presiden Joko Widodo tidak akan mengumumkan kebijakan terbaru ini, seperti saat pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi pada November lalu, karena kebijakan ini tidak memberikan beban kepada masyarakat.

"Prinsip Presiden adalah yang menyangkut hajat hidup orang banyak, dan tidak memberikan beban. Maka Presiden tampil sebagai penanggungjawabnya, yaitu menteri ESDM. Kalau berita baiknya ada penurunan harga, tidak harus Presiden yang mengumumkan," ujar Sofyan.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto menambahkan, institusinya siap untuk melaksanakan apapun yang menjadi kebijakan pemerintah. Termasuk bila ada keputusan untuk menghapus bensin premium jenis RON 88.

"Kita tunggu kebijakan pemerintah dan Pertamina siap melaksanakan kebijakan pemerintah. Kita juga sedang berpikir keras untuk yang terbaik bagi tata kelola energi ini," ungkap Dwi.

PT Pertamina siap untuk menyiapkan kilang untuk menambah produksi bensin pertamax jenis RON 92, meskipun masa peralihan penggunaan premium kepada pertamax diperkirakan membutuhkan waktu selama dua tahun.

"Kalau dari kemampuan kilang yang sekarang, sebelum di-`upgrade`, kemampuan kita sekitar 40-50% dari kebutuhan nasional. Maka dengan program `upgrade`, kita harapkan bisa naik sampai 80%," papar Dwi.

Kini, kemampuan kilang PT Pertamina untuk memproduksi premium atau RON 88 per harinya mencapai 5.200 barel. Untuk produksi pertamax atau RON 92 baru mencapai 1.500 barel per hari

 

 

 

BACA JUGA


Top