TRENDNEWS.co.id - Telkomsel dan Indosat diduga dimata-matai oleh badan intelijen negara asing. Kabar tersebut menyeruak, bersumber dari dokumen mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA), Edward Snowden.

Dokumen menuliskan badan intelijen Selandia Baru (GCSB) bekerja dengan badan intelijen Australia (ASD) dalam memata-matai perusahaan telekomunikasi Indonesia, termasuk Telkomsel dan Indosat.

Kedua badan intelijen itu, kemudian menyusup ke jaringan operator Indonesia untuk 'menguping' segala percakapan pada sejumlah pejabat Indonesia sejak tahun 2009.

Terkait isu tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, mengatakan para operator telekomunikasi yang diduga tersebut diminta untuk memeriksa kembali jaringannya.

"Kita minta para operator untuk tolong cek masing-masing network-nya," ujar mantan para petinggi berbagai operator ini ditemui di Gedung Kominfo, Jakarta, Jumat malam, 6 Maret 2015.

Rudiantara mengaku belum mengetahui secara tepat mengenai skema penyadapan isu tersebut. Namun, ia mengungkapkan, penyadapan itu ada sangkut pautnya dengan jaringan telekomunikasi internasional.

"Soal penyadapan, yang saya tidak tahu penyadapan itu terjadi di mana. Apakah pelanggan Telkomsel, atau Indosat yang sedang berbicara ke luar negeri. Kalau itu, udah pasti tersadap, percakapannya, juga identitasnya. Maksudnya adalah nomor Mobile Subscriber Integrated Services Digital Network Number (MSISDN/nomor panggil pelanggan)," tuturnya.

Diketahui dalam dokumen Snowden, ditulis negara Pasifik yang tercatat disadap yakni Fiji, Samoa, Kepulauan Solomon, dan Polynesia Prancis. GCSB disebut-sebut menyadap komunikasi melalui surat elektronik, panggilan telepon dan ponsel, pesan media sosial dan jalur komunikasi lainnya.

Snowden juga menyebut, salah satu agen GCSB bekerja dengan badan intelijen Australia (ASD) dalam memata-matai perusahaan telekomunikasi Indonesia.

 

 

 

http://teknologi.news.viva.co.id

BACA JUGA


Top