Nasional Sains + Tekno
Cumulonimbus, awan yang mengganggu penerbang AirAsia QZ8501
TRENDNEWS.co.id - Beberapa sebelum pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak, pilot sempa meminta izin untuk menghindari awan tebal. Siapa sangka ternyata itu adalah awan cumulonimbus yang memang ditakuti para penerbang.
Hal ini dibenarkan oleh kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa terdapat gumpalan awan tebal pada jalur penerbangan pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang pada Minggu (28/12) pagi. Dan kemudian juga diperkuat oleh keterangan Direktur Angkatan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murjatmodo, yang mengatakan Pilot Kapten Irianto sempat meminta izin pesawat melewati rute yang tidak normal akibat cuaca buruk, sebelum akhirnya hilang kontak.
Awan Cumulonimbus adalah sebuah awan tebal vertikal yang menjulang sangat tinggi, padat, mirip gunung atau menara. Bagian pucuk awan ini berserabut, tampak berjalur-jalur dan hampir rata, melebar mirip bentuk landasan yang disebut anvil head. Awan ini terlibat langsung dalam badai petir dan cuaca ekstrem lainnya.
Awan ini terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer. Awan-awan ini dapat terbentuk sendiri, secara berkelompok, atau di sepanjang front dingin di garis squall. Awan ini menciptakan petir melalui jantung awan. Awan ini dapat terbentuk lagi menjadi supersel, sebuah badai petir besar. Badai petir ini yang ditakuti para penerbang.
Cumulonimbus terdiri dari tetes-tetes air pada bagian bawah awan dan tetes-tetes salju atau kristal-kristal es pada bagian atas awan. Terdapat updraft dan downdraft sehingga memungkinkan terjadi sirkulasi. Gesekan partikel awan di dalamnya dapat menimbulkan muatan listrik.
Wajar saja awan cumulonimbus ditakuti penerbang. Sebab awan ini yang paling sering membuat bencana. Karena awan ini merupakan satu-satunya awan yang dapat menghasilkan muatan listrik Tornado alias puting beliung dapat terbentuk hanya melalui awan ini.
Fenomena alam yang kerap terjadi akibat alam cumulonimbus antara lain timbulnya kilat (lightining) dan guntur (thundestorm), hujan lebat, angin kencang, bahkan bisa menimbulkan hujan es.
(Phy/detik)